Tugas 5 [ Rizki ] : Studi Simulasi & Pemodelan dalam Sistem SDP7E21

 1. Sebutkan 12 langkah dalam Studi Simulasi !


2. Buatlah bagan tentang 12 langkah dalam Studi Simulasi !


3. Terangkan tentang langkah dalam Formulasi masalah !


4. Terangkan tentang langkah dalam Konseptualisasi model !


5. Terangkan tentang langkah dalam Pengumpulan data !


6. Terangkan tentang langkah dalam Desain Eksperimen !


7. Terangkan tentang Kelebihan Simulasi!


8. Terangkan tentang Kelemahan Simulasi !


9. Terangkan tentang Kesalahan yang sering muncul dalam Simulasi !


10. Terangkan tentang Fitur-Fitur software simulasi yang dibutuhkan !

 Jawabannya

1.

  • Formulasimasalah. 
  • Penetapan tujuan dan rencana proyek: pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. 
  • Konseptualisasi model: membangun model yang masuk akal. 
  • Pengumpulan data: mengumpulkan data yang diperlukan untuk merun simulasi (seperti laju ketibaan, proses ketibaan, disiplin layanan, laju pelayanan dsb.). 
  • Penerjemahan Model: konversi model suatu bahas pemrograman. 
  • Veri…kasi: Veri…kasi model melalui pengecekan apakah program bekerja dengan baik. 
  • Validasi: Check apakah sistim merepresentasi sistim riil secara akurat. 
  • Desain Eksperimen: Berapa banyak runs? Untuk berapa lama? Jenis variasi masukannya seperti apa ? 
  • Produksi runs dan analisis: running aktual simulasi, mengumpulkan dan mengananlisis keluaran. 
  • Jalankan lagi (More runs) ?: mengulangi eksperimen jika perlu. 
  • Dokumentasi dan pelaporan: Dokumen dan laporan hasil. 
  • Implementasi.

2. 


3. Formulasi masalah
– mengidentifikasikan maslah yang akan diselesaikan 
 – mendeskripsikan operasi sistim dalam term-term obyek dan aktivitas dalam suatau layout
– mengidentifikasi sistem dalam term-term variabel input (eksogen), dan output (endogen) 
 – mengkatagorikan variabel input sebagi decision (controllable) dan parameters (uncontrollable)
 – mendefinisikan pengukuran kinerja sistim (sebagai fungsi dari variabel endogen) dan fungsi obyek (kombinasi beberapa pengukuran)
 – mengembangkan struktur model awal (preliminary)
 – mengembangkan struktur mode lebih rinci yang mengidentifikasi seluruh obyek berikut atribut dan interface-nya.

4. Konseptualisasi model: membangun model yang masuk akal. 
 – memahami sistem 
 ¤ Pendekata proses (atau pendekatan alarian fisik (physical flow approach)) didasarkan pada tracking flow dari entitas-entitas keseluruhan sistem berikut titik pemorsesan dan aturan keputusan percabangan 
 ¤ Pendekatan peristiwa (event) (atau pendekatan perubahan keadaan (state change approach)) didasarkan pada definisi variabel keadaan internal dan events sistim yang mengubahnya, diikuti oleh deskripsi operasi sistim ketika suatu event terjadi
– konstruksi model 
 ¤ definisi obyek, atribut, metode 
 ¤ flowchart metode yang relevan 
 ¤ pemilihan bahas implemntasi 
¤ penggunaan random variates dan statistik kinerja 
 ¤ coding dan debugging.

5. Pengumpulan data: mengumpulkan data yang diperlukan untuk merun simulasi (seperti laju ketibaan, proses ketibaan, displin layanan, laju pelayanan dsb.).
 – observasi langsung dan perekaman manual variabel yang diseleksi(selected)
– time-stamping untuk men-track aliran suatu entitas keseluruh sistem 
– menyeleksi ukuran sample yang valid secara statistik
– menyeleksi sutau format data yang dapat diproses oleh komputer 
– analisis statistik untuk menetapkan distribusi dan parameter data acak 
– memutuskan data mana yang dipandang sebagai acak dan yang mana diasumsikan deterministik.

6. Desain Eksperimen: Berapa banyak runs? Untuk berapa lama? Jenis variasi masukannya seperti apa ? 
 – evaluasi statistik output untuk mementapkan beberapa level presisi yang diterima dari pengukuruan kinerja 
– analisi terminasi digunakan jika interval waktu riil tertentu akan disimulasikan 
– steady state analysis digunakan jika obyek of interest merupakan rata-rata long-term.

7. 
  • Sebagian besar sistem riil dengan elemen-elemen stokastik tidak dapat dideskripsikan secara akurat dengan model matematik yang dievaluasi secara analitik. Dengan demikian simulasi seringkali merupakan satusatunya cara.
  • Simulasi memungkinkan estimasi kinerja sistem yang ada dengan beberapa kondisi operasi yang berbeda.
  • Rancangan-rancangan sistem alternatif yang dianjurkan dapat dibandingkan via simulasi untuk mendapatkan yang terbaik.
  • Pada simulasi bisa dipertahankan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi eksperimen.
  • Simulasi memungkinkan studi sistem dengan kerangka waktu lama dalam waktu yang lebih singkat, atau mempelajari cara kerja rinci dalam waktu yang diperpanjang.
8. 

  • Setiap langkah percobaan model simulasi stokastik hanya menghasilkan estimasi dari karakteristik sistem yang sebenarnya untuk parameter input tertentu. 
  • Model analitik lebih valid. Model simulasi seringkali mahal dan makan waktu lama untuk dikembangkan. 
  •  Output dalam jumlah besar yang dihasilkan dari simulasi biasanya tampak meyakinkan, padahal belum tentu modelnya valid.
9.
  • Gagal mengidentifikasi tujuan secara jelas.
  • Desain dan analisis eksperimen simulasi tidak memadai.
  •  Pendidikan dan pelatihan yang tidak memadai.
10. 
  • Membangkitkan bilangan random dari distribusi probabilitas U(0,1).
  • Membangkitkan nilai-nilai random dari distribusi probabilitas tertentu, mis. eksponensial.
  • Memajukan waktu simulasi.
  • Menentukan event berikutnya dari daftar event dan memberikan kontrol ke blok kode yang benar.
  • Menambah atau menghapus record pada list.
  • Mengumpulkan dan menganalisa data.
  • Melaporkan hasil. 
  • Mendeteksi kondisi error.


Sumber Tugas: 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 11 SDP 7E : Punguatan IT UHAMKA

Tugas 10 [ RIZKI ] : Pengamatan URL UHAMKA SDP7E21

Tugas 2 [ Rizki ] : Ruang Lingkup Simulasi & Pemodelan 7E21